Saengil Chukkae Hamnida

“생일축하합니다”

Author : Ria Utami
Facebook : Ria Rtmgyu
Twitter : @Riatameee
Blog : http://www.rtmgyu.wordpress.com
http://www.riatameee.blogspot.com

Main Cast :   Dicky Sm*sh a.k.a Dicky M Prasetyo
Thalita Azaira
And other cast ^^
Genre : AU!, Romance, Comfort,
Disclaimer : DICKY IS MINE XD *ditabok Fanadicky*
Sm*sh belongs to SB, but the fanfict is mine ~




Recommended Song : SM*SH – I Heart You Accoustic Version
                                    Infinite – Be Mine


FF “생일축하합니다"

***
“Terkadang rasa sulit di ungkapkan
Juga tidak mungkin untuk dihilangkan
Tapi kita bisa apa untuk menanyakannya?
Biarkan waktu yang berbicara dan takdir yang memulai semuanya”
***
" Za, Papa ada urusan kantor nih. Papa harus ke singapura lima hari," kata Papa terburu-buru sambil membawa kpoer lalu kemudian pergi. Aza mengangguk. Hanya itu yang bisa ia lakukan, semenjak papanya sibuk dengan pekerjaan kantor yg selalu menuntutnya. Begitu juga dengan mama Aza.

" Sayang, mama mau mengurus pabrik baru kita  di Bandung. Ya, mungkin sampai tiga hari. Kalau butuh apa-apa, minta tolong ke bibi ya!" kata mama sambil mencium kening anak semata wayangnya itu. Setelah itu Mamanya pergi meninggalkan rumah. Aza hanya diam dan tak berbicara apa-apa, hanya ada satu kalimat yg ia pendam.
" Apakah mereka lupa dngn ulang tahunku besok?" batinya
Aza termasuk beruntung dibanding remaja seusianya. Dia memiliki segalanya, orang tuanya termasuk berada dan sahabat sahabatnya pun menyayanginya. Tapi semua itu tidak membuatnya bahagia, yaitu merasakan hangatnya kasih sayang orang tuanya. Sayangnya mereka seakan tak peduli dengan hal sepele itu. Mereka hanya sibuk bekerja bekerja dan bekerja.
Saat disekolah, Aza hanya terdiam dan duduk sendiri di taman.
"kok murung sih Za?" kata Sivia sambil membawakan esteh untuknya
"Engga ada apa-apa kok" dusta Aza
"Pasti mama papa kamu pergi lagi ya?" tebak Chacha, Aza mengangguk pelan
“sabar ya, Za. Kan masih ada aku eheeeeeeeeeeeee” hibur Chacha . Lalu Gita dan Dicky pun datang.
“Hey, lagi apa kalian disini?” tanya Gita
“Biasalah, Git. Lagi nyantai nih....” ucap Chacha
“Oh ya, nanti sore jangan lupa lihat pertandingan tim basketku ya!” ujar Dicky
“sipp deh.”kata mereka kompak

Dicky adalah sahabat Aza sejak kecil. Dia merupakan satu- satunya sahabat laki-laki Aza yang paling dekat. Aza ingat waktu usianya masih 8 tahun, dia pernah jatuh dari sepeda. Dia menangis dan tak ada satupun yang menolongnya. Tiba tiba ia melihat seorang laki laki kecil datang menghampirinya dan menolongnya, dengan sabar ia mengobati luka di kaki Aza dan membantunya berjalan sampai rumah. Anak laki-laki itu bernama Dicky. Tepatnya Dicky M Prasetya. Sejak itu persahabatn diantara mereka terjalin.Dicky selalu ada disaat Aza membutuhkannya. Di saat Aza sedih pasti Dicky datang menghiburnya. Saat itulah Aza mulai merasakan benih-benih cinta. Tapi dia tak berani mengungkapkannya.
***
“Kadang rasanya lelah
Tapi bagaimana pun juga hatiku selalu meminta berusaha bertahan
Menganggap semuanya biasa saja
Aku bukanlah orang yang tak punya perasaan
Bukan termasuk orang yang kuat
Juga bukan orang bisa berdiri tegak sendirian
Tapi aku berusaha untuk tetap tersenyum
Berusaha untuk terlihat baik – baik saja
Walupun sebenarnya keadaanku rapuh
Aku butuh pegangan untuk berdiri
Tapi nyatanya tak ada sesuatu yang bisa ku temukan untuk membantuku dan akan terasa lebih sulit lagi tanpamu disini.”
***

Hari ini tepat tanggal 28 Juli, besok adalah hari ulang tahun Aza. Walau begitu, Aza merasa tidak ada yang special di hari ulang tahunnya kali ini. Mama papanya sudah pergi kekantor dari pagi. Bi inah dan pak tono, pembantu dan sopir di keluarga Aza pun ikut-ikutan pergi. Kini tinggal Aza seorantg diri dirumah.
Sedihnya, disekolah pun dia merasa sendirian. Ya, Aza merasa ada yang aneh dengan sahabat-sahabatnya hari ini. Mereka seakan- akan tidak memperdulikan dirinya.Chacha sibuk sepanjang hari dengan pekerjaannya sebagai anggota OSIS. Gita juga sibuk mempersiapkan lomba pidatonya. Dicky yang biasanya selalu ada untuknya juga ikut-ikutan sibuk dengan tim basketnya. Reza sibuk dengan band’a . Dina sibuk dengan Bisma. Sampai-sampai mereka menolak untuk diajak pergi.
Aza pun memutuskan ke taman sendirian sore itu. Mau dengan siapa lagi? Semuanya menolak diajak pergi .
Malam pun tiba, Aza menelusuri jalanan Jakarta yang sangat macet tersebut. Sedari tadi Aza hanya keluar masuk toko. Entah apa yang ia beli. Waktu menunjukkan pukul 11. Aza bergegas pulang.
***
Sepulang dari jalan-jalannya, Aza mendapati rumahnya dalam keadaan gelap gulita. Aza menjadi semakin sedih. “ sudah sendirian, mati lampu pula. Mama dan papa pasti belum pulang deh . nasib” begitu pikirnya
Sewaktu Aza membuka pintu, kesunyian langsung terasa. Tak ada suara sama sekali .” Berarti bi Inah dan pak Tono juga belum pulang nih? Hadeh.” Begitu batin Aza lagi. Dengan lesu dan perlahan, dia menyalakan lampu rumah. Tapi tiba-tiba.....
“ Selamat Ulang Tahun!!” suara sorak sorai mewarnai rumah Aza tepat pukul12 mlm. Aza kaget sekali sekaligus terharu, sampai tak bisa berkata apa apa. Dilihatnya kedua orangtua dan sahabat-sahabatnya mengelilingi dirinya dan memberinya kejutan. Bahkan bi Inah dan pak Tono juga ada! Mereka semua sengaja memberinya kejutan di hari ulang tahunnya kali ini.
“Selamat ulang tahun ya, sayang.”kata mama dan papa Aza sambil mencium kening putrinya itu.
“maafkan kami ya, sayang. Karena selama ini tak pernah memperhatikanmu, kami baru sadar jika kamu sangat membutuhkan kasaih sayang kami”begitu kata mama. Aza hanya bisa tersenyum, matanya berkaca-kaca,. Dan mereka pun saling berpelukan. Lalu teman-teman Aza datang menghampiri.
“maafkan kami ya, Za Karena menolak ajakanmu.” Ucap Chacha
“Engga apa-apa kok. Aku engga marah sama kalian, justru aku seneng bngt. Aku engga nyangka ternyata kalian memberi kejutan spesial ini buatku”kata Aza terharu
“Hiks,.. berpeyukan!!!” ucap Dina lebay
“ehehehe” Ujar Aza tersenyum
“Tahu engga Za?Ini adalah inisiatif Dicky lho! Dia yg membuat kejuatan ini untukmu” begitu bocoran Gita
“Terus Dicky~nya mana?” tanya Aza clingak-clinguk.
Tiba-tiba di balik pintu Dicky datang sambil membawa rose pink khusus untuk Aza. Diikuti Bisma, Reza dan Ilham.
“Chy terima kasih ya, kamu sudah membuat kejutan istimewa ini untukku.”kata Aza. Dicky hanya tersenyum.
“Za, ini adalah tanda sayangku sama kamu.Kau cantik. Bahkan kau lebih cantik daripada yang terlihat oleh mata. Wajahmu seperti boneka hidup yang indah. Dan hatimu bahkan memiliki kesempurnaan yang tiada tara. Kesempurnaan memang hanya milik Tuhan , tapi kau memiliki hati yang bersih dan menjadikanmu terlihat ‘Sempurna’. Aku sudah terpaut oleh cintamu . cinta yang membuatku terdiam membisu.Aku sudah engga tahan lagi menahan rasa cinta yang selama ini aku pendam. Maukah kau menjadi pacarku?”kata Dicky sambil memberikan rose pink itu pada Aza. Berdiri disamping Dicky , Aza merasa senang sekaligus gugup. Pipinya bersemu merah. Dia sama sekali tak menyangka bahwa Dicky pun memiliki perasaan yang sama.
“ iya,... Aku mau...” jawab Aza malu-malu sambil melirik kedua orang tuanya yang tersenyum sayang. Lalu sorak sorai pun kembali mewarnai rumah Aza. Tak pelak lagi, ini adalah kado ulang tahun terindah untuk Aza!
Sampai saat ini hubungan Aza dan dicky semakin Indah.

=THE END =

2 Response to "Saengil Chukkae Hamnida"

  1. Unknown says:

    Keren!!!!!!!!!

    Unknown says:

    Keren !!!!

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme