FF HEAVEN


Mungkin bosen harus baca cerita ku terus ya? Ah~ baiklah aku kan cuman ngepost satu atau dua akhir – akhir ini. Berhubung saya ditagih sama mantannya kyuhyun pacarnya min woo kekasihnya henry yang dianggep sahabatnya dan tidak lebih , akhirnya epep ini jadi walaupun gaje. Sebenernya lagi ga mood buat gara – gara moodbooster ku lagi bikin galau *lirikL. Sempet naksir Jung Kook tapi ga dibolehin sama Luhan eh ujung – ujungnya si ChanYeol ketauan mantannya samwan *kretek... Tiba – tiba si D.O dateng buat curhat gara – gara fanwarnya kemaren , ga gua tanggepin gara – gara sempet kretek lagi pas liat kalo mas choajabm punya gebetan *dohtambahkretek Ah~ dunia ini tak adil bagi jomblo alias single *apaini kaya aku. Sempet semangat pas liat senyuman Sehun *liatposter -__- pas lagi buat ini , palyed B.A.P masa nyanyinya ‘ aku betmen’ xD duh kebanyakan curhat. Langsung aja lah , eitss jangan lupa Jempolnya mampir! Awas kalo kaga bogem melayang! xD Apalagi cuman di read apa di stalking -__- Paling parah Copy Paste ! duh ini lagi MERDEKA loh ! Jadilah warga negara yang baik seperti saya *pedemenghampiri. R C L otree ! Dont miss it baby !


“HEAVEN”

Author : Ria Utami
Facebook : Ria Rtmfly
Twitter : @Riatameee

Main Cast :   Cho Kyu Hyun
Park Min Mi – Cho Min Mi
Cho Ji Na
Henry Lau
And other cast ^^
Genre : AU!, Romance, Comfort, Hurt
Disclaimer : This Fanfict is mine




Recommended Song : Infinite – Only tears
Ailee – Heaven
Mariah Carey – Always be My Baby


FF “HEAVEN”

Benarkah? Benarkah dia mengucapkan hal itu padaku? Atau aku yang salah mendengarnya? Seorang Henry Lau mengatakan hal itu?

“ Karena kisah kita tidak akan pernah berakhir”
Dimana kau berada, aku akan disana juga
Dimana kau pergi, aku akan pergi kesana juga

Aku tersenyum padamu setiap hari, aku berdoa untuk mu
Dengan memikirkan mu, akupun tertidur- aku membuka mataku seperti aku memanggilmu
Kau lindungi aku disampingku dan kau memeluk ku
Kau adalah surgaku

Kau satu-satunya jalanku
Hanya padamu- aku sangat berterimakasih bahwa aku didekatmu
Kau satu-satunya kekasihku
Kau mengajariku cinta di dunia yang keras ini- aku bahagia bersamamu

Ji Na menjatuhkan tubuhnya, menghempaskan berat tubuhnya pada permukaan bergumpal empuk. Manik matanya menyapu sudut – sudut ruangan, meresapi kenangan – kenangan indah yang pernah ia lalui disini, lima tahun lalu. Sebelum pesawat tujuan Kanada mengangkut tubuh ini meninggalkan Negara kelahirannya, Korea Selatan.
Bersama angin yang berhembus , mengantarkan kerinduan yang menjelma menjadi satu definisi. Lontarkan kesedihan yang masih tersisa. Mengingat mereka , merasakan setiap helai gerakannya. Dan memainkannya dalam gerak lambat. Ji Na menatap foto yanng bertengger manis di meja kerjanya.
“Manis.” Gumamnya.
Jika kita bersama kita tidak akan pernah menangis tidak pernah tidak pernah menangis.

Eonnie , coba rasakan minuman ini.” Sodor Ji Na memberikan segelas milkshake strawberry kepada Min Mi. Gadis itu lalu meraih kantong kecil bekas minuman kaleng dan memuntahkan milkshake strawberry yang belum ia telan itu kedalam kantong dengan santai. Beberapa detik kemudian, Min Mi mengambil sehelai tissue dari atas meja dan menyeka mulutnya secara perlahan. Kyu Hyun yang memperhatikan gerak – gerik gadis itu hanya bisa menggeleng.
“Kau aneh.” Ujar Kyu Hyun sambil tersenyum meremehkan. Min Mi menghela napas.
“Rasanya aneh. Seperti yang minum.” Ucap Min Mi meremehkan Ji Na. Min Mi meletakkan garpunya dan beranjak pergi meninggalkan meja makan tanpa melahap satu pun makanan yang tersedia pagi itu. Ji Na yanng merasa bersalah terhadap eonni nya itu bangkit dan ingin menyusulnya. Namun pergelangan tangannya dicegah oleh Kyu Hyun.
Andwae.. Biarkan dia pergi.” Ujar Kyu Hyun dan menyuruh Ji Na melanjutkan sarapan paginya. Kyu Hyun hanya berdecak.
Oppa , ada apa dengan eonni Min Mi?” tanya Ji Na berusaha menelan rotinya dengan kasar.
“Selesaikan sarapanmu dan bergegaslah pergi ke kampus.” Kyu Hyun seolah mengalihkan pembicaraan Ji Na.
Arraseo!” Ji Na mendengus kesal menyelesaikan sarapan paginya dan berangkat ke kampusnya bersama Kyu Hyun.

***
“Henry!” sapa seorang gadis di ambang pintu kelasnya gaya tatanan santai membawa dua buku tangannya.
“Hei~ , Min Mi- ya. Jja , kita selesaikan pr mu!” ujar Henry yang memberi isyarat kepada Min Mi untuk duduk disampingnya. Langkah kakinya yang anggun mendekati kursi yang dimaksud Henry.
“Kau cantik hari ini.” Puji Henry saat Min Mi meletakkan posisi kacamatanya. Sedikit semburat merah dipipinya.
“Kau terlalu memuji.” Min Mi memandang lurus kedepan agar Henry tak melihat semburat yang terpancar dipipinya.
“Karena itu kenyataan.” Jawab Henry santai dan memulai mengerjakan soal demi soal yang diberikan oleh Min Mi.
Musim gugur baru saja dimulai. Seorang yeoja berlari tergesa – gesa memasuki kealsnya yang sudah dimulai sejak sepuluh menit yang lalu. Yeoja itu buru – buru menempati bangku kosong yang terletak menjorok ke belakang dan bersikap sewajarnya walaupuun semua mata tertuju pada satu titik. Songsaengnim yang sejak tadi hanya memperhatikan yeoja itu pun mulai beraksi.
“ Nona Cho, bisa anda jelaskan tentang keterlambatan ini?” ujar Kwon Songsaengnim tampak angkuh. Yeoja paruh baya ini menatap tajam kearah yeoja ini. Gadis ini hanya diam gemetar tak tahu harus menjawab apa.
“Jalanan macet, dia terlambat karena aku tinggal di jalanan. Dan aku tak mempunyai jet pribadi.” jawab Min-Mi membuat seisi kelas terperanjat. Para yeoja yang mendominasi dikelas mulai heboh berbisik.
“ Nona Cho Min Mi, saya berbicara dengan Nona Cho Ji Na.” Ucap Kwon Songsaengnim yang menatap tajam manik mata Min Mi.
“Ne, dia terlambat karena aku.” Ujar Min Mi mendapat tatapan aneh dari Ji Na. Dan Min Mi berhasil mendapat tatapan membunuh dari Kwon Songsaengnim.
“ Nona Cho Min Mi, keluar dari pelajaran saya sekarang. Dan kau Nona Cho Ji Na , duduklah.” Ujar Kwon Songsaengnim tampak marah kepada Min Mi. Ya, Ji Na selalu saja terlambat saat jam kuliah Kwon Songsaengnim. Tetapi anehnya , Min Mi yang selalu keluar dari jam kuliah Kwon Songsaengnim. Entah kenapa semua merasa aneh dengan sikap Kwon Songsaengnim. Min Mi gadis yang selalu mendapat peringkat pertama di mata kuliah lainnya , namun di mata kuliah Kwon Songsaengnim ia selalu mendapat nilai D. Sebab dari itu semua karena Min Mi selalu membuat gara – gara di mata kuliah Kwon Songsaengnim yang terlihat killernya.
“Hidup adalah putaran waktu yang membuatku menjalani kehidupan seperti biasa.
Melakukan banyak hal seperti biasa.
Tapi tidak mencintaimu seperti biasa, karena cinta itu bertambah setiap detik setiap harinya dalam hidupku.
Hingga aku tak dapat lagi mengukur seberapa besar cinta itu.
Belajar apa yang telah ku alami.”
Ji Na bangun dari duduknya, hendak berjalan meninggalkan Henry. Namun Henry menahan tangan Ji Na. “Dan kau juga pernah bertanya. Tidak bisakah aku menahanmu pergi saat kita sedang bertengkar.. Dan apa masih ada waktu untuk menjawabnya?”
Ji Na menggelengkan kepalanya, menarik tanganya dan menatapnya dingin. “Ani, aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu lagi Henry Lau. Kau tidak perlu menjawabnya.” Ji Na berbalik , berjalan pelan meninggalkannya.
Matanya melebar saat bibirnya mencium bibir Ji Na. Dia menarik tangan Ji Na memeluk pinggangnya erat. Dan detak jantung Ji Na semakin cepat saat pipinya basah. Dia menangis , menangis karena kenangan itu.
Henry diam, tidak memberontak sama sekali. Dan perasaan itu kembali mengusiknya. Dia melepaskan ciumannya, menatap Ji Na dan mengunci Ji na dengan tatapannya.
“Aku memang hanya bisa menghapus air matamu dan tersenyum padamu, karena aku selalu berharap disaat kau menangis kau akan berlari kearahku memintaku untuk menghapus air matamu dan tersenyum seakan – akan semua akan membalik besok.”

***
“Hidup adalah putaran waktu yang membuatku menjalani kehidupan seperti biasa.
Melakukan banyak hal seperti biasa.
Tapi tidak mencintaimu seperti biasa, karena cinta itu bertambah setiap detik setiap harinya dalam hidupku.
Hingga aku tak dapat lagi mengukur seberapa besar cinta itu.”
***
            Taman kecil dengan pohon maple yang mengelilingnya. Terlihat sangat indah dengan hiasan daun maple yang kuning kemerahan , walaupun daun – daun yang menumpuk dimana – mana mengingat ini adalah pertengahan musim hujan.
            Kyu Hyun tersenyum manis, menggeser sedikit tubuhnya dan mempersilahkan gadis itu duduk. Namun gadis itu menggeleng , hingga Kyu Hyun harus berdiri mendekatinya. Mereka berhadapan.
Oppa!” desis gadis itu
“Min Mi-ya ! Aku senang bisa bertemu dengan mu! “ ucap Kyu Hyun bersemangat.
“Eh! Tunggu. Maaf semalam aku–“
Oppa !
“Yak ! Oppa  tahu Oppa salah . Oppa salah telah mencintaimu , Oppa tidak datang ke acara pertunanganmu karena ego Oppa. Ego yang tak ingin kau dimiliki siapa pun kecuali aku. Oppa hanya hanya ingin kau tersenyum karena Oppa bukan orang lain. Hanya dirimu yang bisa membuat Oppa tersenyum”
Oppa?”
Oppa tahu kau sudah bertunangan dengannya. Selamat !” Kyu Hyun tersenyum walau sangat sulit untuk menyembunyikan rasa sakitnya. Min Mi tersenyum begitu manis tanpa menyadari jika orang yang ada di depannya telah tersihir oleh senyumannya.
            Wajah Min Mi yang cerah bagaikan sebuah magnet bagi Kyu Hyun. Ia tidak mampu memalingkan pandangannya dari Min Mi. Rasanya ia tidak akan pernah bosan untuk melihat wajah ini. Lagi dan lagi. Berada didekatnya rasanya sangat nyaman. Mereka beradu pandang.

Satu detik......

Dua detik......

Tiga detik.......

“Aku mencintaimu Oppa !” desis Min Mi. Kyu Hyun tersenyum. Berusaha menunjukan senyum terbaiknya , berharap jika Min Mi akan menyukai senyum itu. Senyum bahagia. Kebahagiaan yang tersirat di hatinya entah sejak kapan datang.
Sungguh?”
Oppa , belajarlah untuk dewasa. Aku selalu mengatakannya bukan karena aku tidak memiliki alasan. Saat aku seperti ini aku harap kau sudah dewasa, tetapi kau masih sama. Kau bodoh ! mengapa kau tak merasakan hal ini dari dulu? Hati ini terasa sakit saat melihat kau berduaan dengan Ji Na . Mencari cinta sejatimu yang entah dimana.”
“Min Mi-ya?”
“Lupakan...” Min Mi menangis berlutut.
            Kyu Hyun berjongkok di depan gadis yang dicintainya itu kemudian menarik kepala Min Mi ke dalam rengkuhan pelukannya. Tangisan Min Mi semakin menjadi. Kyu Hyun terus berusaha menenangkan Min Mi , mengusap pelan kepala gadis itu.
Oppa , maaf....”  Suaranya terdengar lirih karena tangisannya.
“Apapun itu, luapkan semuanya. Luapkan semua yang menjadi bebanmu.”
            Lama sekali mereka berpelukan , hingga kemudian Min Mi melepaskan pelukan Kyu Hyun. Dia usap air matanya, mengeluarkan seulas senyuman. Kyu Hyun hanya ikut tersenyum dan mengusak pucuk kepala Min Mi dengan lembut. Ingin sekali ia menanyakan alasan Min Mi menangis , tapi ia lebih memilih untuk membiarkan gadis itu yang bercerita sendiri kepadanya. Entah kapan.
“Aku membatalkannya , oppa!” ucap Min Mi yang mendapat tatapan tak percaya dari Kyu Hyun.
“Aku membatalkannya. Aku tahu ini salah. Tapi , aku akan merasa bersalah jika menyakiti hati seseorang yang aku cintai. Seseorang yang ada di lubuk hati terdalam , yang selalu memberiku semangat dan senyuman setiap hari. Aku baru sadar cinta itu datang tanpa harus mencari. Hanya saja kita tak peka pada perasaan kita. Orang – orang yang tinggal bersamaku .... tiba – tiba menjadi tidak berarti bagiku. Itu hal yang mudah bagiku. Terlepas apa yang aku makan atau berjalan bersama mereka saat hujan tiba. Tidak peduli betapa baiknya mereka kepadaku, sangat mudah bagiku untuk meninggalkan mereka. Itu juga berlaku jika ada orang yang meninggalkanku terlebih dulu. Meski mereka pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Aku tak keberatan dengan semua itu. Aku akan melupakannya. Aku tak tahu apa artinya untuk mencintai seseorang sampai mati. Tapi disaat cinta itu datang , semuanya berubah. Cinta merubah semua keadaan. Aku berterima kasih saat kau membantuku menghilangkan kesedihan yang mungkin membuatku sangat terpukul..”
“Min Mi..?”
“Disaat orang yang sangat kucintai pergi meninggalkanku seorang sendiri untuk selamanya. Tapi , disaat itu juga seseorang menghampiriku. Memberi kehangatan. Melupakan kesedihan yang mendalam. Kau tidak menangis , disaat semua merasa kehilangan ibuku dan ayahmu. Aku tahu kau sangat egois, kak! Hanya kau dan Ji Na yang aku punya saat ini.” Isak Min Mi. Min Mi menghela napas kasar dan menatap langit dengan mata basah.
“Min Mi-ya?”

Tiba-tiba saja bahu kanan Min Mi ditepuk dengan pelan. Gadis itu tersentak, tapi tidak kuasa untuk menoleh. Tubuhnya mendadak gementar. Menggigil pucat.

“Kau salah kali ini, Min Mi-ya. Salah untuk yang kedua kalinya.” bisik suara itu yang membuat Min Mi menjerit histeris.

“Sadar Min Mi-ya! Kau harus sadar! Kau mencintaiku!” teriak Kyu Hyun bersamaan dengan suara hujan yang turun semakin deras. Min Mi menggeleng kuat-kuat dan berusaha melepaskan diri dari pelukan kuat pria itu.

“Tidak! Aku tidak salah! Aku tak baik untukmu, Kyu Hyun-ah! Aku tak baik untukmu! Lupakan aku , oppa!!” pekik Min Mi sambil menangis hebat. Kyu Hyun tersentak. Rahang pria itu mengeras.

“Apanya yang tidak baik? Kau baik! Seandainya saja aku tidak mengikutimu enam tahun yang lalu, mungkin sekarang aku menganggap kalau kau adalah gadis yang bertemu denganku taman waktu itu . Tapi ternyata? Bukan dia yang ku cari, Min Mi-ya! Tapi kau! Kau adalah gadis kecil konyol yang datang ke taman dengan gaun pink basah! Gadis yang menyerahkan sekotak cokelat rusak dan menyeka air mataku! Gadis yang mengatakan semua akan baik-baik saja! Dan gadis yang membuatku merasakan cinta untuk yang pertama kali! Aku tak pernah merasakan hal gila seperti ini pada gadis lain, kecuali kau!Tapi ternyata?  Setelah kau pergi semuanya berubah. Aku begitu merindukanmu. Disisi lain , Ji Na dia adalah adik kandungku. Mengapa kau tak bicara bahwa kau gadis yang datang waktu itu? Kau memilih cincin itu.  Dan apakah kau tahu? Ji Na yang menyuruhku untuk menyusulmu kemari!” bentak Kyu Hyun bertubi-tubi.

Min Mi tercekat. Gadis itu tak mampu menjawab. Hanya air mata yang terus menerus mengalir membasahi wajahnya. Seakan-akan berlomba dengan hujan yang sejak tadi menguyur taman sepi itu. Kyu Hyun mengatur napasnya yang terengah-engah dan kembali meraih gadis pucat itu ke dalam pelukannya.

“Aku disini, Min Mi-ya. Aku disini. Aku yang akan melindungimu.” bisik Kyu Hyun yang membuat Min Mi semakin merasa kacau.

“Aku…aku—“

“Kau tak perlu menjawab.”

“Tapi kau harus mendengar penjelasanku, Kyu Hyun-ah.” desis Min Mi lemah.

“Apa?”

Kyu Hyun melepaskan pelukannya dan menatap wajah gadis itu dengan bingung. Ada perasaan aneh yang lagi-lagi menjalar mengusik batinnya.

“Aku.. aku tak bisa, Kyu Hyun-ah.”

“Maksudmu?”

“Aku tak bisa bersamamu. Tidak bisa..”

“Min Mi-ya…”

“Aku ingin kau mau memaafkan segala kesalahanku, segala kebencianku dan semua yang pernah terjadi selama ini. Aku minta maaf jika pernah menyakiti perasaanmu.”

“Jangan bicara macam-macam, Min Mi-ya!”

“Maaf, aku tak bisa. Aku tak pantas.” desis Min Mi pelan. Rasanya oksigen disekitar gadis itu mulai menipis, sehingga Min Mi mulai kesulitan bernapas.

“Cukup! Aku tak mau dengar!”

“Tolong jaga Ji Na. Cintailah dia Kyu Hyun-ah. Aku mohon.”

“Min Mi-ya!!”

“Aku mencintaimu, Kyu Hyun-ah. Saranghae.” bisik Min Mi lirih bersamaan dengan hilangnya kesadaran gadis itu dalam pelukan Kyu Hyun. Min Mi jatuh lemas dan Kyu Hyun menahan beban tubuh gadis itu dengan susah payah.

“Min Mi-ya? Bangun! Min Mi-ya!!” panggil Kyu Hyun panik. Pria itu lantas mengangkat tubuh pucat Min Mi dan berjalan menembus hujan dengan  cepat. Beberapa saat kemudian, sebuah mobil Ferrari fortabel putih tampak meninggalkan areal taman itu dengan kecepatan tinggi.
“Karena cinta tidak memandang perbedaan.
Cinta adalah sesuatu yang menyatukan perbedaan.
Meleburnya menjadi satu dan membentuk ikatan sekuat baja.
Membekukan amarah dan memanaskan gelora jiwa.
Mengkristalkan kenangan dan menghiasinya dengan memori seindah surga.
Karena cinta itu memang tercipta untuk menyempurnakan hidup kita, selamanya.”

“Aku bodoh Henry~ya,.. Bodoh..” teriak Ji Na frustasi.
“Hentikan Ji Na! Kita sudah sepakat tidak mengingat Min Mi? Dia masa lalu ku, kita harus terima kenyataan ini.” Ujar Henry menenangkan Ji Na.
“Tapi,.. Kyu Hyun oppa, kau tahu ternyata dia sangat mencintai Min Mi eonni. Tapi mengapa Kyu Hyun oppa menyembunyikan status Min Mi eonni? Dan kau! Aku lebih merasa bersalah karena kau adalah cinta pertamanya , oppa!” isak Ji Na dipelukan Henry.
“Sekali? Tidak, aku sangat sakit setiap melihatmu menangis dan saat kau meminta semua berakhir... bukan sekali namun berkali – kali. Aku tidak ingin menahanmu, aku tidak mau! Karena aku tahu pada akhirnya kau akan tertekan jika aku selalu menahanmu. Aku selalu percaya, saat kau pergi kau akan kembali esoknya kepelukanku.”
Ji Na membeku ditempatnya, air matanya terus keluar. Jawaban itu, bisakah kau mendengarnya dulu? Bisakah?
Tangannya kembali terulur menghapus air mata Ji Na. “Saat kau memintaku mengakhiri semuanya sambil menangis, rasanya aku ingin menghapus air mata itu sambil memelukmu, namun tubuhku terasa begitu beku.”
Mata kecoklatan milik pria itu beradu pandang dengan sepasang mata teduh milik Ji Na. Waktu serasa berhenti sejenak dan butiran air membeku di udara. Sebuah senyuman kecil terukir manis di raut wajah cantik gadis itu.
“Bolehkah aku memelukmu, Henry?” tanya Ji Na ragu. Pria itu sama sekali tidak menjawab pertanyaan JiNa, tapi gerakan tubuhnya telah menjawab semuanya tanpa keraguan. Henry menarik Ji Na ke dalam pelukannya dan kembali berbisik di telinga gadis itu.
“Hei, kau siap untuk menjadi istriku minggu depan ‘kan?”

“Berusaha untuk menjadi yang terbaik adalah caraku menghargaimu. Menghargai semua yang kau berikan.
Cinta , kasih sayang , kehangatan , kesunyian.
Ketika cinta menjelma menjadi satu definisi.
Tetap berpusar tanpa harus melempar.
Tapi kamu adalah seseorang yang membuat aku memahami.
Sesuatu yang disebut CINTA.”

Gaje kan? Haduh kok kayanya malah Min Mi yang jadi Pemeran Utamanya? Haha mian , ne! Sabtu malam ga ada kerjaan buat ff gaje ini. Duh tagihan utang syudah selesai. Kalo ada kalimat atau kata yang sama persis moon maaf saya tidak tau kalo sama , itu hasil pemikiran saya. Dan kalo ada kalimat yng kurang berkenan u,u maaf ya. Yang mau kasi saran koment yok, atau mau marah marah ke saya koment monggo. Jempol jangan lupa yuk ~

0 Response to "FF HEAVEN"

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme