TUGAS PRESENTASI TARI











Tari Baksa Kembang
ž  Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke Kalimantan Selatan, penarinya adalah wanita. Tari ini merupakan tari tunggal dan dapat dimainkan oleh beberapa penari wanita.
ž  Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga. Sering dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi sebagai tari penyambutan tamu.
ž  Mereka memetik beberapa bunga kemudian dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama halilipan.
ž  Dan tarian ini diiringi seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPZ81FLPGoig4Pf4zJ6h08y74nGR8Z3Y6usv9bRJ2JTZajI20BYoUnKxzfHrLhWlUOhkg0Qh-4WCdydo3emhSXDoo2ASwCOJnLj0IeuHAj4SSDNWGiTl0Eo_8C2cIZwZ0Wpi03K1tzaTtM/s240/kembang+bogam+beruntai.jpg

Tari Lumense
Tari Lumense atau Tarian Lumense adalah tarian yang berasal dari Tokotu'a, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Kata lumense sendiri berasal dari bahasa daerah setempat yakni lume yang berarti terbang dan mense yang berarti tinggi. Jadi, lumense bisa diartikan terbang tinggi. Tari lumense sendiri berasal dari kecamatan Kabaena.
Tari Lumense merupakan salah satu tradisi masyarakat Tokotu'a atau Kabaena, Kabupaten Bombana dalam menyambut tamu pada pesta-pesta rakyat. Tarian ini dilakukan oleh kelompok perempuan yang berjumlah 12 orang, 6 orang berperan sebagai laki-laki dan 6 lainnya berperan sebagai permepuan. Para penari menggunakan busana adat Tokotu'a atau Kabaena. Untuk para penari yang berperan sebagai perempuan memakai rok berwarna merah maron dan atasan baju hitam. Baju ini disebut dengan taincombo dengan bagian bawah baju mirip ikan duyung. Untuk penari yang berperan sebagai laki-laki memakai taincombo yang dipadukan dengan selendang merah. Kelompok laki-laki memakai korobi (sarung parang dari kayu) yang disandang di pinggang sebelah kiri.
TARI SOYONG
Soyong artinya sayang (melayu) , juga berarti Soya yang artinya kosong atau Suwung (Jawa) , Soyong memang perlu disayang.
Si jelita pujaan setiap jejaka, kecantikan yang disertai dengan ketulusan budi mengundang banyak Imaginasi bagi yang memiliki keserasian busana tingkah laku serta pergai membuktikan dia karya yang perlu disanjung. Luwes gandes dan kenes itulah naluri pembawakannya.
TARI “ TERANG WULAN
Gerhana bulan adalah salah suatu kejadian yang sudah umum terjadi. Dikala gerhana bulan tiba, berduyun dan ramal seluruh warga desa untuk menyambut datangnya bulan purnama.
Dengan lagu dan lenggangnya, tubuh gemulai disertai musik sederhana, ritmis dan dinamis mengundang senyum keramahan . Begitulah ungkapan rasa gembira perawan desa dikala tarang wulan (bulan) atau bulan purnama yang tidak meninggalkan tradisi pedesaannya.

TARI DOLENAN
Dolenan berasal dari kata “dolen”(Jawa:dolan ) artinya pergi untuk bermain, dengan akhiran “an” sehingga berarti menggambarkan anak –anak (perempuan) Jawa.
Tarian ini menggambarkan anak-anak perempuan yang sedang menari (bermain) dalam suasana gembira.Sebuah gambaran anak-anak (bocah) perempuan Jawa yang masih patuh oleh budaya klasik yakni norma,etika dan estetika masih di kedepankan.Gerakan penuh  arti ,lirik lagu mengangunkan betapa indahnya alam semesta ,”dolenan” sebagai cerminan jiwa anak-anak
(perempuan) Jawa.

0 Response to "TUGAS PRESENTASI TARI"

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme